TIMES TANGSEL, JAKARTA – Wakil Presiden ke-13 RI, KH Ma’ruf Amin, secara resmi mengajukan pengunduran diri dari posisinya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) periode 2025-2030. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan usia dan lamanya masa pengabdian.

Surat pengunduran diri tersebut telah disampaikan kepada Ketua Umum MUI Anwar Iskandar pada 28 November 2025. Dalam suratnya, Kiai Ma’ruf menyebutkan bahwa dirinya telah lama mengabdi di organisasi keulamaan tersebut, dengan menjalani berbagai peran mulai dari anggota Komisi Fatwa, Ketua Umum, hingga Ketua Dewan Pertimbangan.

Menyadari telah tiba masanya untuk purna tugas, Kiai Ma’ruf menulis: “Sudah saatnya saya untuk istirahat dan mengundurkan diri dari kepengurusan MUI, demi regenerasi tugas dan tanggung jawab kepada tokoh lain yang lebih muda dan kompeten.”

Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika selama menjabat terdapat tutur kata atau tindakan yang kurang berkenan di hati segenap jajaran MUI.

Juru Bicara Ma’ruf Amin sekaligus Ketua MUI Bidang Informasi, Komunikasi, dan Digital, Masduki Baidlowi, mengonfirmasi bahwa surat pengunduran diri tersebut akan dibahas lebih lanjut oleh Dewan Pimpinan MUI bersama Dewan Pertimbangan MUI. “Masih akan dibahas dan melibatkan Dewan Pertimbangan MUI,” kata Masduki di Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Masduki menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari keinginan Kiai Ma’ruf untuk beralih ke bentuk pengabdian lain yang tidak terikat dengan struktur organisasi atau yang dikenal dengan istilah uzlah struktural. Selain dari Wantim MUI, Kiai Ma’ruf juga disebut mundur dari posisinya sebagai Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). (*)